Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam
menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun
pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu
singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat.
Secara psikologis,
kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan
dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali
didapati bahwa ada trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak
menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungannya,
seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri. Kenakalan remaja dapat
dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku
menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari
berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku.
Secara singkat, penyebab terjadinya kenakalan remaja disebabkan
oleh faktor dari dalam diri sendiri maupun faktor yang berasal dari luar.
Faktor dari diri sendiri disebabkan karena adanya kontrol diri yang lemah.
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat
diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’.
Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku
tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku
sesuai dengan pengetahuannya.
Kemudia faktor yang berasal dari luar adalah keharmonisan keluarga
seperti Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar
anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku
negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga, seperti
terlalu memanjakan anak dan tidak memberikan pendidikan agama, hal inilah yang
menyebabkan terpicunya kenakalan anak anda. Selain itu faktor
pergaulan teman sebaya, lingkungan tempat tinggal, sekolah juga dapat menjadi penyebab
kenakalan remaja.
Mengatasi kenakalan remaja,
berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik itu. Emosi dan perasaan
mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua,
teman-teman, maupun lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses
perkembangan jiwa remaja tersebut. Trauma-trauma dalam hidupnya harus
diselesaikan, konflik-konflik psikologis yang menggantung harus diselesaikan,
dan mereka harus diberi lingkungan yang berbeda dari lingkungan sebelumnya.
Pertanyaannya : tugas siapa itu semua ? Orang tua-kah ?
Sedangkan orang tua sudah terlalu pusing memikirkan masalah pekerjaan dan beban
hidup lainnya. Saudaranya-kah ? Mereka juga punya masalah sendiri, bahkan
mungkin mereka juga memiliki masalah yang sama. Pemerintah-kah ? Atau siapa ?
Tidak gampang untuk menjawabnya. Tetapi, memberikan lingkungan yang baik sejak
dini, disertai pemahaman akan perkembangan anak-anak kita dengan baik, akan
banyak membantu mengurangi kenakalan remaja. Minimal tidak menambah jumlah
kasus yang ada.”
Kenakalan remaja, merupakan salah si anak?
atau orang tua? Karena ternyata banyak orang tua yang tidak dapat berperan
sebagai orang tua yang seharusnya. Mereka hanya menyediakan materi dan sarana
serta fasilitas bagi si anak tanpa memikirkan kebutuhan batinnya. Orang tua
juga sering menuntut banyak hal tetapi lupa untuk memberikan contoh yang baik
bagi si anak. Sebenarnya kita melupakan sesuatu ketika berbicara masalah
kenakalan remaja, yaitu hukum kausalitas. Sebab, dari kenakalan seorang remaja
selalu dikristalkan menuju faktor eksternal lingkungan yang jarang
memperhatikan faktor terdekat dari lingkungan remaja tersebut dalam hal ini
orang. Orang selalu menilai bahwa banyak kasus kenakalan remaja terjadi
karena lingkungan pergaulan yang kurang baik, seperti pengaruh teman yang tidak
benar, pengaruh media massa, sampai pada lemahnya iman
seseorang.
Setelah diketahui penyebab terjadinya kenakalan remaja maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja adalah
:
1. Kegagalan
mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin
figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga
mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
3.
Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi
keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi
remaja.
4.
Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang
baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja
harus bergaul.
5.
Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah
terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai
dengan harapan.
6.
Pemberian ilmu yang bermakna yang terkandung dalam
pengetahuan dengan memanfaatkan film-film yang bernuansa moral, media
massa ataupun perkembangan teknologi lainnya.
7.
Memberikan lingkungan yang baik sejak dini,
disertai pemahaman akan perkembangan anak-anak kita dengan baik, akan banyak
membantu mengurangi kenakalan remaja
8.
Membentuk suasana sekolah yang kondusif, nyaman
buat remaja agar dapat berkembang sesuai dengan tahap perkembangan remaja.
Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kenakalan remaja.
Akan tetapi sebelum kita bertindak lebih jauh mengatasi kenakalan anak kita harus tau dulu, Apa
penyebabnya? Apa solusinya? Kemudian kita refleksikan pada anak “Apa janjimu
untuk dirimu, temanmu, keluargamu dan negaramu?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar